"Kita mau ke Madura, dengan Madura juga sudah diskusi. Jadi kita sudah ngomong sama juragan-juragan di sana, akan ada yang ketemu dengan saya. Saya mau lihat seperti apa sih keberatannya dia. Tapi yang jelas mereka harus masuk ke tempat yang legal," paparnya.
Tantangan utama dalam penanganan rokok ilegal saat ini adalah bercampurnya rokok ilegal impor dengan produk dalam negeri. Kondisi ini menyulitkan identifikasi dan penanganan yang tepat sasaran.
Kebijakan Purbaya dinilai telah memberikan dampak positif bagi industri pengolahan tembakau. Data Kementerian Perindustrian mencatat subsektor industri pengolahan tembakau sebagai yang paling ekspansif pada Oktober 2025, dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) nasional mencapai 53,50.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengkonfirmasi bahwa kinerja positif industri tembakau dipengaruhi oleh kombinasi faktor musim panen dan kebijakan fiskal yang diterapkan Menkeu Purbaya.
"Menurut kami mungkin saja (pengaruh Purbaya), terutama pada industri pengolahan tembakau. Kita tahu Pak Purbaya kemarin ada kunjungan ke Jawa Timur melihat industri pengolahan tembakau dan terutama pada industri, kepada peredaran rokok ilegal," ungkap Febri.
Febri menambahkan bahwa industri tembakau bersifat musiman dan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku. "Seasonal itu tergantung pada masa panen tembakau. Ketika petani tembakau banyak panen, maka industrinya mengikuti dengan peningkatan kinerja. Dan saat ini industri pengolahan tembakau kinerjanya sedang bagus," tutupnya.
Artikel Terkait
Avia Avian Tutup Paksa Anak Usaha Cat Kapal yang Terus Merugi
Saham Tekologi AI Selamatkan Wall Street dari Tekanan Pekan Ini
KRYA Amankan Kontrak Rp240 Miliar untuk Pasok 10.000 Motor Listrik
Lebih dari Seribu Relawan BUMN Bergerak, Bantuan Masif Dikirim ke Aceh