Berdasarkan kinerja kuat ini, GOTO meningkatkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 dari rentang Rp1,4-Rp1,6 triliun menjadi Rp1,8-Rp1,9 triliun.
Analis Kiwoom Sekuritas: Kenaikan Saham Wajar
Menurut analis Kiwoom Sekuritas Azis, pencapaian laba sebelum pajak dan revisi target yang lebih tinggi menjadi katalis positif bagi valuasi GOTO. "Kenaikan harga saham yang terjadi make sense," tegas Azis.
Kinerja Unit Bisnis GoPay dan Gojek
Kinerja positif merata di seluruh lini bisnis GOTO. GoPay mencatat pertumbuhan kuat dengan pengguna aktif bulanan naik 29% yoy menjadi 24,2 juta. Volume transaksi melampaui 500 juta transaksi per bulan pada September 2025.
Bisnis pinjaman konsumen tumbuh 76% yoy menjadi Rp7,6 triliun dengan target Rp8 triliun di akhir tahun. Sementara bisnis on-demand services (ODS) Gojek menunjukkan peningkatan profitabilitas didukung strategi pengembangan produk dan monetisasi melalui program promo merchant serta pendapatan iklan yang naik 48%.
Prospek dan Potensi Monetisasi
Kombinasi kekuatan GoPay dan Gojek memberikan keunggulan skala ekonomi dalam ekosistem GOTO. Inovasi, efisiensi, dan integrasi menjadi kunci pendorong menuju profitabilitas bottom-line yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
IKEA Indonesia Perkuat Ekspor: 17 Pemasok Lokal Dukung UMKM & Produk Indonesia ke 60+ Negara
Wall Street Anjlok: Saham Teknologi Tertekan & Peringatan Bank Picu Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Melemah
Larangan Thrifting Prabowo: Solusi Pemerintah untuk Pedagang UMKM
Harta Kekayaan Denny JA Tembus Rp 3,08 Triliun: Rincian LHKPN Komisaris Utama PHE