Mantan Ketua DK LPS itu menjelaskan bahwa efektivitas belanja negara diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dampak positifnya, penerimaan pajak juga akan terdongkrak secara signifikan.
Target Tax-to-GDP Ratio
Purbaya menargetkan perbaikan signifikan pada tax-to-GDP ratio dalam beberapa bulan ke depan. Target ini didukung oleh perbaikan di sektor penerimaan pajak dan bea cukai, serta pertumbuhan sektor riil yang kuat.
Potensi Kenaikan Penerimaan Pajak
Secara spesifik, Purbaya memperkirakan jika sektor riil berjalan sesuai harapan, hal ini berpotensi menaikkan tax ratio hingga 0,5-1 persen. Kenaikan satu persen setara dengan penerimaan tambahan minimal Rp100 triliun.
Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Purbaya menegaskan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen. "Saya bertaruh untuk triwulan ini paling tidak laju pertumbuhan ekonominya lebih cepat dibanding triwulan sebelumnya," pungkasnya.
Artikel Terkait
REAL Auto Reject, Diborong Asing: Target Rp150 di Depan Mata?
BKSL Cetak Laba Rp 74 Miliar, Pendapatannya Nyaris DOBEL! Rahasianya Apa?
MSCI Bakal Ubah Peta Investasi Indonesia? Simak Dampaknya untuk Saham Blue Chip!
Rp240 Triliun untuk Daerah: Solusi Ajaib atau Bom Waktu Utang yang Mengancam?