Prospek Harga Emas dan Perak ke Depan
Analis Citi memperkirakan bahwa berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan AS dan potensi kesepakatan dagang AS-China dapat mendorong stabilitas harga emas dalam dua hingga tiga minggu ke depan.
Sementara itu, harga spot perak (XAG/USD) mengalami penurunan lebih dalam sebesar 7.6 persen ke level USD 48,49 per ons. Tai Wong mengomentari bahwa perak terpeleset cukup dalam dan menyeret seluruh kompleks logam turun. "Tampaknya ada level puncak jangka pendek di USD 54, dan selama sentimen masih goyah di bawah USD 50, perak kemungkinan bergerak sideways dengan volatilitas tinggi," tambahnya.
Data Ekonomi yang Dinantikan Pasar
Para pelaku pasar kini menantikan rilis data indeks harga konsumen (CPI) AS untuk September yang dijadwalkan pada Jumat mendatang. Data yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan AS ini diperkirakan menunjukkan kenaikan 3.1 persen secara tahunan.
Pasar juga memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan pekan depan. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah, yang dapat menjadi faktor pendukung bagi pemulihan harga emas ke depan.
Artikel Terkait
Bantex (BINO) Tutup Dua Anak Perusahaan, Ada Apa di Baliknya?
Pupuk Subsidi Turun 20%! Prabowo Pecahkan Sejarah Hari Ini
IHSG Hari Ini: Koreksi atau Justru Momen Beli Jelang Keputusan BI?
BBCA Tembus Rp 8.000! Ini Alasan di Balik Reli 4 Hari Beruntun