Kemudian, ada juga UMKM yang diketahui naik menjadi Rp20,9 triliun.
Sedangkan, PMA (penanaman modal asing) sendiri diketahui mengalami penurunan, dengan nilai sebesar Rp23,14 triliun.
Berdasarakan informasi yang dikutip dari laman ANTARA, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Provinsi Jawa Tengah banyak diminati oleh pemodal.
Diantara faktor-faktor tersebut adalah, aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja, serta upah yang kompetitif.
Hingga di penghujung tahun 2023, diketahui Provinsi Jawa Tengah mampu menyerap sebanyak 280.643 tenaga kerja.
Dari beberapa sektor yang ada, diketahui sektor PMA lah yang memang menyerap banyak tenaga kerja.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com
Artikel Terkait
Prabowo Bangun 15 Bendungan Baru, Produksi Beras RI Diprediksi Melonjak 67%!
Kenaikan Gaji PNS 2025: Benarkah Akan Dirapel November? Ini Faktanya!
WIFI & DSSA Menang Lelang Frekuensi 1.4 GHz: Analis Rekomendasikan BELI, Target Harga Rp150.000?
ARNA Bakal Buyback Saham Rp 50 Miliar: Sinyal Apa untuk Investor di 2025?