Penerapannya di lapangan punya cerita sukses sendiri. Ambil contoh Suwondo, nasabah asal Kopeng, Magelang. Dengan dukungan pembiayaan syariah, pria ini berhasil mengembangkan bisnisnya. Ia punya mini market DD Mart, plus rumah pembibitan dan kebun sayuran organik.
Yang menarik, di rumah pembibitannya itu, Suwondo tak bekerja sendirian. Ia memberdayakan nasabah PNM Mekaar lainnya untuk turut bekerja sebagai petani sayur dan peternak ayam petelur.
Hasil telur dari peternakan itu tak cuma untuk konsumsi keluarga. Telur-telur itu kemudian dijual lagi melalui DD Mart miliknya. Jadilah sebuah ekosistem perdagangan yang sirkular dan saling menguntungkan di sana.
Menurut Lalu Dodot Patria Ary, Sekretaris Perusahaan PNM, kisah Suwondo ini adalah bukti nyata. ULaMM tak sekadar memberi pinjaman, tapi juga mendorong pemberdayaan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi nasabah dan memperluas layanan syariah," ujar Dodot.
Ia menambahkan, "Tujuannya jelas, menciptakan dampak yang lebih luas untuk ekonomi kerakyatan di Indonesia."
Artikel Terkait
OJK Perketat Pengawasan, Rekening Dana Syariah Indonesia Dibekukan
Konglomerasi Cetak Rekor, IHSG Melesat 22% di 2025
Geliat 15 Bendungan Baru: Dari Way Apu yang Hampir Rampung hingga Riam Kiwa yang Baru Dimulai
CUAN Rebut 20% Saham SINI, Sinyal Akuisisi Bertahap Dimulai