Berbeda cerita dengan minyak kelapa sawit atau CPO. Komoditas yang satu ini sedikit menguat, naik 0,54 persen menjadi MYR 4.071 per ton. Kenaikannya memang tak signifikan, tapi setidaknya memberi sedikit warna hijau di antara komoditas energi yang lesu.
Yang menarik justru pergerakan di logam industri. Nikel, contohnya, benar-benar melesat. Harganya melonjak tajam 6,47 persen, mencapai USD 16.780 per ton. Kenaikan yang cukup fantastis untuk satu hari perdagangan.
Tak mau kalah, timah juga menunjukkan performa positif. Berdasarkan catatan London Metal Exchange (LME), harga logam ini menguat hampir 3 persen, tepatnya 2,97 persen, dan menetap di level USD 41.954 per ton. Jadi, sementara energi tampak stagnan, sektor logam justru menunjukkan geliat yang cukup kuat di hari Selasa itu.
Artikel Terkait
Konglomerasi Cetak Rekor, IHSG Melesat 22% di 2025
Geliat 15 Bendungan Baru: Dari Way Apu yang Hampir Rampung hingga Riam Kiwa yang Baru Dimulai
CUAN Rebut 20% Saham SINI, Sinyal Akuisisi Bertahap Dimulai
Menperin Pacu Industri Nonmigas Tumbuh 5,51% di Tengah Tantangan Impor