Namun begitu, bukan berarti tak ada cahaya sama sekali. Di tengah pelemahan luas, beberapa saham teknologi justru menunjukkan performa bagus. Intel, contohnya, melonjak lebih dari 1%. Kenaikan ini terjadi setelah Nvidia mengumumkan penyelesaian pembelian saham Intel senilai 5 miliar dolar AS.
Meta Platforms juga ikut naik, seiring kabar akuisisi mereka terhadap perusahaan agen cerdas bernama Manas. Jadi, meski sektor teknologi secara umum lesu, kedua raksasa ini berhasil mencatatkan keuntungan.
Di sisi lain, investor kini mulai melirik faktor musiman. Mereka berharap "Santa Claus rally" bisa muncul seperti tahun-tahun sebelumnya. Pola kenaikan yang biasanya terjadi di akhir Desember dan awal Januari itu diyakini bisa memberi sentimen positif di awal tahun baru.
Dan jangan lupa, terlepas dari pelemahan beberapa hari terakhir, pasar saham AS sejatinya masih dalam tren positif sepanjang tahun. Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, ditopang pertumbuhan ekonomi dan kinerja perusahaan yang solid, tetap menjadi fondasi yang kuat. Pelemahan ini mungkin hanya jeda, sebelum pasar menentukan arah berikutnya.
Artikel Terkait
Grup Prajogo Pangestu Dapat Pinjaman Rp3,3 Triliun untuk Ekspansi Energi
PNM Unggulkan Pembiayaan Syariah, 73% Dana Usaha Mikro Tersalur Lewat Skema Ini
Bursa Asia Lesu di Akhir Tahun, Wall Street Tutup Buku dengan Tenang
Harga Minyak Terjebak Stagnan, Sementara Nikel dan Timah Melonjak