Selanjutnya, ada holding multi sektor industri yang mendistribusikan Rp 10,4 triliun. Angka yang hampir setara, yakni Rp 10 triliun, datang dari infrastruktur layanan telekomunikasi nirkabel.
Pembicaraan tak hanya berhenti di dividen saham. Samsul juga membeberkan sektor-sektor dengan distribusi terbesar untuk instrumen utang dan sukuk sepanjang 2025. Menurut penjelasannya, sektor pembiayaan konsumen lah yang memimpin di kategori ini.
Jadi, gambaran untuk tahun 2025 cukup terang. Sektor keuangan, dengan perbankan sebagai lokomotifnya, masih menjadi mesin pencetak dividen yang paling andal. Diikuti oleh energi dan infrastruktur yang juga menunjukkan kontribusi yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Artikel Terkait
CPO Bangkit dari Titik Terendah, Dipicu Aksi Beli dan Sinyal Ekspor
Rupiah Merangkak Naik di Tengah Gejolak Global, Fokus Beralih ke Risalah Fed
IHSG Cetak 24 Kali Rekor Tertinggi Sepanjang 2025, Market Cap Tembus Rp16.000 Triliun
BEI Siap Lepas dari Model Keanggotaan, Demutualisasi Digodok Serius