Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera meninggalkan duka. Tapi di tengah reruntuhan, ada upaya untuk mengembalikan senyum, terutama bagi anak-anak. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, lewat program Trauma Healing-nya, mencoba melakukan hal itu. Ini adalah bagian dari aksi kemanusiaan lebih luas mereka di bawah payung BRI Peduli Sumatra, yang fokus pada pemulihan psikis, kesehatan, dan kebutuhan dasar korban bencana.
Di berbagai posko yang tersebar dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, suasana berbeda tercipta. Relawan, tenaga kesehatan, dan komunitas lokal mengajak anak-anak bermain. Mereka menggambar, mewarnai, bernyanyi, atau mendengarkan dongeng. Aktivitas-aktivitas kreatif dan edukatif ini dirancang khusus. Tujuannya sederhana namun mendalam: mengurangi beban trauma dan membangun kembali rasa aman yang mungkin hilang.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menekankan betapa pentingnya pendekatan ini.
“Anak-anak itu kelompok yang paling rentan secara psikologis pasca bencana. Lewat kegiatan Trauma Healing di posko-posko kami, kami ingin mereka bisa tersenyum lagi. Merasa aman. Punya semangat untuk kembali beraktivitas,” jelas Dhanny.
Hingga 26 Desember 2025, catatan bantuan BRI Group cukup signifikan. Sudah 40 aksi tanggap darurat digelar, didukung sepuluh unit posko bencana. Bantuan logistik yang digelontorkan beragam, mulai dari 6.500 paket makanan siap santap, 85.000 sembako, hingga 950 paket survival kit. Untuk tempat tinggal sementara, disiapkan 600 unit huntara, ditambah tenda, kasur, dan selimut yang jumlahnya mencapai ribuan.
Artikel Terkait
Amazon Dicoret, OpenAI Masuk: Daftar Pemungut Pajak Digital DJP Berubah
BRI Raih Penghargaan untuk Pemberdayaan Ekonomi Akar Rumput
Saham Emas Rontok, Ikuti Aksi Ambil Untung di Pasar Global
Bali Justru Ramai Turis Asing, Meski Kunjungan Domestik Menyusut