Lalu, apa yang mendorong cadangan jagung naik begitu tinggi?
Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, Amran Sulaiman, yang hadir dalam rapat yang sama punya jawabannya. Lonjakan itu terkait erat dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ini kan satu kesatuan nih, kebutuhan ayam meningkat 1 juta ton. Kalau MBG sudah beroperasi sempurna, full. (Lalu) telur, kebutuhan telur 700.000 ton, satu tahun. Jadi, pakannya tentu harus naik agar peternak itu bisa diantisipasi kenaikan harga pakan yang melonjak tinggi,”
jelas Amran.
Dia menegaskan, jagung untuk memenuhi cadangan sebesar itu akan dipasok dari produksi dalam negeri dan diserap oleh Bulog.
Amran juga menyentil soal stok beras saat ini. Dia mengklaim stok yang dipegang Bulog aman untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang, yakni sebesar 3,39 juta ton. Angka yang dia sebut sebagai stok akhir tahun tertinggi sepanjang sejarah.
Terakhir, soal kekhawatiran bencana di sejumlah wilayah Sumatera yang bisa mengganggu musim tanam. Amran meyakinkan hal itu tidak akan terjadi. Menurutnya, kerusakan lahan yang terdampak relatif kecil dibanding total luas tanam nasional. Tim dari Kementan juga masih bertugas di lapangan, memberikan bantuan mulai dari beras hingga alat pertanian.
“Saya kira tidak (Musim Tanam Mundur). Karena sekarang kan tidak semuanya rusak... kalau 11 ribu (hektare) dibagi 7 juta hektare itu sangat kecil,”
pungkasnya.
Artikel Terkait
Rp100 Miliar Bantuan Darurat Disalurkan untuk Korban Bencana di Sumatera
Indosat Permudah Aktivasi Paket Internet Jelang Liburan, IM3 dan Tri Siap Dukung Momen Keluarga
Klinik UMKM Bangkit Siap Bantu Pelaku Usaha di Tiga Provinsi Terdampak Bencana
DJP Pacu Aktivasi Coretax, 9,87 Juta Akun Terdaftar Jelang Tutup Tahun