Pernyataan itu disampaikan dalam keterbukaan informasi ke publik pada Senin (29/12/2025).
Doni juga menambahkan, selain memperkuat posisi, kontrak ini membuka peluang aliran pendapatan baru dari lini bisnis pelatihan. Tentu saja, semuanya bergantung pada realisasi jadwal dan ruang lingkup layanan yang sudah disepakati bersama.
“Kontrak ini sekaligus memperkuat posisi perseroan sebagai penyedia solusi keamanan siber yang terintegrasi, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga pengembangan kapabilitas sumber daya manusia,” tuturnya lagi.
Pada intinya, kerja sama ini menempatkan ITSEC Cyber & AI Academy sebagai pelaksana teknis. Sementara, melalui PT Republik Technetronic Nusantara, Kementerian Pertahanan akan menjadi pengguna akhir dari program pelatihan yang dihasilkan. Sebuah kolaborasi strategis yang patut dicermati perkembangannya di tahun-tahun mendatang.
Artikel Terkait
Zulhas Turun Pasar, Pantau Harga Cabai yang Masih Nangkring di Jakarta
Daesang Korsel Incar BEEF, Saham Mamin Ini Panen Angin Segar
OJK Akhirnya Restui Rights Issue INET, Dana Rp 2,9 Triliun Disiapkan untuk Ekspansi Fiber Optik
Prajogo Pangestu Borong 19% Saham SINI, Targetkan Kendali Mayoritas