Realitas fiskal Sumatera Selatan saat ini cukup menarik. Di satu sisi, realisasi pendapatan daerahnya masih tertinggal dari rata-rata nasional. Tapi yang mengejutkan, justru belanja APBD-nya lebih agresif dibanding banyak provinsi lain. Hal ini, menurut sejumlah pihak, justru jadi modal berharga untuk menjaga denyut ekonomi lokal tetap bergerak.
Data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan, realisasi pendapatan APBD provinsi se-Indonesia rata-rata sudah menyentuh 89 persen. Sementara Sumsel? Angkanya 86,18 persen. Memang ada selisih, tapi Gubernur Herman Deru memastikan posisi ini masih aman.
“Kondisinya masih hijau dan tetap kita kejar agar mendekati target hingga akhir tahun anggaran,”
ujar Deru, Kamis lalu, usai menghadiri rapat evaluasi realisasi APBD.
Nah, di sisi lain, ceritanya jadi berbeda soal belanja. Di sini Sumsel malah unggul. Rata-rata nasional belanja daerah baru capai 76,80 persen. Tapi Sumsel sudah melesat hingga 79,85 persen. Cukup signifikan, bukan?
Bagi Deru, percepatan belanja daerah ini bukan sekadar angka di laporan. Ini adalah kunci. Di tengah berbagai tekanan fiskal yang ada, langkah ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Artikel Terkait
KKP Gelar Operasi Pasar Ikan Jelang Libur Panjang, Hasilnya?
Pembicaraan Dagang RI-AS Mencapai Titik Krusial, Freeport hingga Tesla Masuk Daftar
Libur Nataru 2025 Gagal Dongkrak Okupansi Hotel, PHRI Ungkap Penyebabnya
38 Provinsi Tuntaskan UMP 2026, Jakarta Puncaki Daftar dengan Kenaikan 6,17%