Soal pendanaan, perusahaan memastikan semuanya akan bersumber dari kas internal. Mereka sudah menyisihkan dananya.
"Hal ini tidak akan memengaruhi kemampuan keuangan perseroan secara signifikan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo,"
Klaim itu kembali ditegaskan. Manajemen yakin langkah ini justru punya beberapa tujuan strategis. Mulai dari menjaga kepercayaan investor, memberikan fleksibilitas dalam mengelola struktur modal, hingga upaya meningkatkan nilai bagi pemegang saham dalam jangka panjang. Intinya, mereka ingin menjaga stabilitas harga di tengah pasar yang kurang kondusif.
Mereka juga berusaha meyakinkan bahwa kegiatan usaha tak akan terganggu.
"Hal itu mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk mendukung operasional serta pelaksanaan pembelian kembali saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,"
Jadi, itulah rencana TOBA ke depan. Langkah buyback skala besar ini jelas akan jadi perhatian para investor dalam beberapa waktu mendatang.
Artikel Terkait
Dari Batur, Peni Prayekti Ubah Gerai BRILink Jadi Penopang Ekonomi Desa
Emas Antam Naik Rp 13 Ribu, Pajak Batangan Turun Jadi 0,25 Persen
Timah Satu-Satunya yang Bergerak di Pasar Komoditas yang Lesu
UMK Bekasi 2026 Tembus Rp6 Juta, Tertinggi di Jabar