Di sisi lain, FiberHome juga menyambut baik kolaborasi ini. Presiden Direktur FiberHome untuk South Pacific Region, Liang Dong, menyebut mereka merasa terhormat bisa terlibat.
"Inisiatif komersialisasi 5G FWA pada spektrum 1,4 GHz ini adalah yang pertama di dunia. Itu menunjukkan kepemimpinan Indonesia," ujar Liang Dong.
Dia menegaskan, perusahaannya berdedikasi menyediakan solusi jaringan yang tangguh dan siap untuk masa depan. "Kemitraan ini menegaskan komitmen kami untuk memberdayakan ekosistem digital Indonesia dan mendukung transformasi ekonominya," tambahnya.
Perjalanan menuju peluncuran komersial sudah dimulai. Saat ini, kedua perusahaan telah melakukan instalasi dan mengoperasikan site di Jawa untuk uji coba pra-komersial. Targetnya, layanan komersial akan diluncurkan pada kuartal pertama 2026 nanti.
Yang menarik adalah skema harganya. Layanan internet berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps dengan kuota tanpa batas ini rencananya akan ditawarkan seharga Rp 100.000 saja. Harapan besarnya, harga yang terjangkau ini bisa merevolusi akses broadband di Indonesia.
Dampaknya bisa luas sekali. Sinergi antara jaringan Surge, teknologi FiberHome, dan keunggulan spektrum 1,4 GHz ini berpotensi membuka akses lebar-lebar. Mulai dari mendukung pembelajaran jarak jauh, membantu UKM go digital, hingga meningkatkan efisiensi layanan publik. Semuanya bermuara pada satu hal: menyambungkan lebih banyak orang ke dunia digital.
Artikel Terkait
Bursa Libur Tiga Hari Sambut Pergantian Tahun 2026
IDXTRANS Melonjak 49%, Saham Freight Forwarder Ini Tembus 542%
IHSG Tumbang ke Zona Merah, Saham-Saham Ini Terjun Bebas
Upah Minimum Jateng 2026 Naik 7,28%, Demak Tertinggi di Level Kabupaten