Pasar logam mulia benar-benar berapi-api Selasa kemarin. Perak, si 'logam bulan' itu, tak hanya menembus level psikologis USD70 per ons, tapi melesat jauh melampauinya. Rekor baru lagi. Emas dan platinum pun tak mau kalah, sama-sama mencatatkan level tertinggi sepanjang masa.
Kalau dirinci, harga perak spot naik 3,2 persen ke USD71,22 per troy ons. Puncaknya bahkan sempat menyentuh USD71,49. Yang mencengangkan, sepanjang tahun ini saja, kenaikannya sudah mencapai 147 persen. Angka yang fantastis.
Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals, punya penjelasan. Menurutnya, semua ini bermuara pada ketatnya keseimbangan pasar.
"Pada dasarnya, pasar perak telah mengalami defisit selama lima tahun berturut-turut, sementara permintaan industri terus meningkat. Selain itu, faktor lindung nilai, ekspektasi pelemahan dolar, dan penurunan imbal hasil turut menopang harga," ujarnya.
Namun begitu, Grant juga mengingatkan untuk waspada. Pasar yang terlalu panas rawan koreksi.
"Target perak berikutnya berada di USD75, tetapi aksi ambil untung menjelang akhir tahun berpeluang memicu penurunan harga," katanya memberi peringatan.
Faktor lain yang mendorong kenaikan adalah pelemahan dolar AS. Dalam perdagangan pekan yang lebih singkat karena libur, mata uang Amerika itu melemah. Otomatis, logam mulia berdenominasi dolar jadi lebih murah dan menarik bagi pembeli dari luar AS.
Sementara itu, emas juga menunjukkan taringnya. Harga spot melonjak 0,92 persen ke USD4.484,55 per ons, setelah sebelumnya memecahkan rekor di USD4.497,55. Sepanjang 2025, kenaikan emas sudah sekitar 70 persen. Didorong oleh apa? Campuran antara ketegangan geopolitik, penurunan suku bunga AS, hingga pembelian agresif bank sentral berbagai negara.
Artikel Terkait
Pasar Asia Beragam, Nikkei Bangkit di Tengah Anggaran Fantastis Jepang
BRI Siapkan Jaringan 1,2 Juta Titik untuk Layani Transaksi Saat Arus Mudik Nataru
Harga Emas Antam Melonjak Rp 29 Ribu, Pajak Pembelian Diringankan
Pasar Komoditas Beragam: Nikel dan CPO Naik, Batu Bara Lesu