Saham IMPC Melonjak, Ini Sosok di Balik Aksi Jual Besar-besaran

- Selasa, 23 Desember 2025 | 14:00 WIB
Saham IMPC Melonjak, Ini Sosok di Balik Aksi Jual Besar-besaran

Pernah dengar soal saham IMPC? Banyak yang penasaran, sebenarnya saham perusahaan ini milik siapa sih? Perusahaan di balik kode itu adalah PT Impack Pratama Industri Tbk, emiten yang bergerak di bidang bahan bangunan berbahan plastik. Mereka sudah berdiri cukup lama, tepatnya sejak 1981.

Di awal-awal, fokus mereka adalah memproduksi lembaran Polupropylene Twinwall dan vinyl compound untuk kemasan makanan. Namun, bisnis mereka tak berhenti di situ. Menurut informasi dari laman resmi perusahaan, di tahun-tahun berikutnya, Impack cukup agresif melakukan akuisisi terhadap sejumlah perusahaan manufaktur plastik, baik di dalam maupun luar negeri.

Kalau ditanya produk andalannya apa, jawabannya adalah atap dan plafon plastik. Produk atapnya itu banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Misalnya, untuk atap area parkir, teras rumah, pusat olahraga, rumah kaca (green house), sampai jembatan penyeberangan. Beberapa proyek ternama yang memakai produk Impack antara lain The Breeze di BSD dan Sampoerna Sport Club.

Yang cukup membanggakan, perusahaan ini disebut-sebut sebagai produsen atap Polycarbonate pertama di Asia Tenggara pada 1992. Dan produk itu masih diproduksi hingga sekarang. Selain atap, mereka juga menghasilkan beragam produk lain seperti material pipa, lantai, papan plastik, panel aluminium composite, hingga atup uPVC yang dirancang sebagai pengganti asbes.

Jangkauan bisnisnya pun luas. IMPC punya 15 anak usaha yang bergerak di manufaktur plastik, distribusi, developer properti, dan investasi. Yang menarik, sepuluh di antaranya justru beroperasi di luar negeri, tersebar di Malaysia, Selandia Baru, Australia, Vietnam, dan Singapura.

Lalu, kembali ke pertanyaan awal: sahamnya dikuasai siapa?

IMPC mulai melantai di bursa pada 2014. Kala itu, mereka melepas 150 juta saham ke publik dengan harga Rp3.800 per lembar, mengantongi dana segar sekitar Rp570 miliar.

Berdasarkan data registrasi pemegang efek per 30 November 2025, pemegang saham pengendali utamanya adalah PT Harimas Tunggal Perkasa. Mereka menguasai sekitar 22,02 miliar saham atau setara 40,13% dari total.


Halaman:

Komentar