Garis pantai Madura di Jawa Timur punya cerita baru. Dulu, hamparan pasir putih di Desa Tlangoh ini terus menyusut diterjang gelombang. Ancaman abrasi nyata. Tapi sekarang, pemandangannya berbeda. Kawasan itu justru bertransformasi jadi penopang ekonomi warga, berkat hadirnya destinasi wisata yang mulai ramai.
Perubahannya tak instan. Semua berawal dari upaya serius menahan laju pengikisan pantai, yang melibatkan masyarakat dan dukungan dari Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).
Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul, masih ingat betul bagaimana kondisi dulu. Setiap tahun, antara Desember sampai Maret, adalah masa-masa sulit. Air laut naik, sementara aliran air dari perbukitan dan wilayah sekitarnya juga mengalir deras ke sana. Dua kekuatan alam itu seolah ‘bertabrakan’ di depan desanya.
Kata Kodratul suatu senin di Desember lalu, sambil menatap Pantai Pasir Putih Tlangoh. Menurutnya, laju abrasi waktu itu bisa mencapai 7 meter per tahun. Sungguh mengkhawatirkan.
Nah, sebagai respons, PHE WMO lalu memasang struktur buatan bernama Hexareef. Bentuknya heksagonal, fungsinya untuk meredam energi ombak. Upaya teknis ini ternyata membawa hasil. Studi bersama ITS menunjukkan laju abrasi turun drastis, jadi cuma sekitar satu sampai dua meter per tahun.
Namun begitu, yang menarik justru langkah selanjutnya. Mitigasi tak cuma soal pasang batu. Mereka juga membentuk Pokdarwis, alias Kelompok Sadar Wisata. Kelompok inilah yang kemudian didampingi agar bisa mengelola potensi wisata pantai secara mandiri.
tutur Kodratul. Baginya, dukungan itu telah membuka ruang ekonomi baru berbasis potensi lokal.
Memang, tantangan alam seperti pasang dan limpasan air belum sepenuhnya hilang. Tapi setidaknya, dampak ekonominya sudah jauh lebih bisa dikendalikan ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Artikel Terkait
Obligasi Hijau Bank Mandiri Diserbu Investor, Oversubscribed Lebih dari Tiga Kali Lipat
Emas dan Perak Cetak Rekor Baru, Dipacu Ketegangan Global dan Ekspektasi The Fed
Saham IMPC Melonjak, Ini Sosok di Balik Aksi Jual Besar-besaran
MNC Energy dan Astra Group Sepakati Kontrak Tambang Rp5 Triliun di Sumsel