Pertama, ekspektasi pasar terhadap The Fed. Pelaku pasar sekarang memproyeksikan dua kali pemotongan suku bunga AS tahun depan, masing-masing 25 basis poin. Sinyal inflasi yang mereda dan pasar tenaga kerja yang mulai melunak memberi ruang bagi bank sentral AS untuk bersikap lebih lunak. Nanti siang, perhatian akan tertuju pada rilis data PDB AS kuartal III. Angka itu diharapkan bisa memberikan petunjuk lebih jelas tentang arah kebijakan moneter ke depan.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik kembali memanas. Kali ini sorotan ada pada Venezuela. Washington dilaporkan memperketat blokade angkatan lautnya di kawasan itu, bahkan menyita kapal tanker minyak kedua pada Sabtu lalu. Situasi seperti ini biasanya mendorong investor mencari aset aman seperti emas.
Dan reli emas tahun ini memang luar biasa. Sejak Januari, harganya sudah melesat sekitar 70%, menuju penguatan tahunan terbesar dalam lebih dari empat dekade. Bank-bank sentral di berbagai negara terus membeli dengan gencar, ditambah arus dana ke ETF emas yang masih solid. Semua itu jadi bahan bakar tambahan.
Jadi, momentumnya masih kuat. Tapi ingat, keputusan investasi ada di tangan Anda sendiri. Selalu lakukan pertimbangan yang matang.
Artikel Terkait
Emas dan Perak Cetak Rekor Baru, Dipacu Ketegangan Global dan Ekspektasi The Fed
Saham IMPC Melonjak, Ini Sosok di Balik Aksi Jual Besar-besaran
Dari Ancaman Abrasi Jadi Berkah, Pantai Tlangoh Madura Bangkit Berkat Wisata
MNC Energy dan Astra Group Sepakati Kontrak Tambang Rp5 Triliun di Sumsel