Jalur penyeberangan antara Jawa dan Sumatera mulai ramai. Denyutnya terasa, terutama di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, yang berfungsi sebagai alternatif. Sejak Sabtu malam lalu, tepatnya H-5 sebelum Natal dan Tahun Baru, lalu lintas sepeda motor sudah mengalir deras. Pergerakan truk-truk logistik pun tak kalah sibuk, terus bergerak untuk mendukung distribusi kebutuhan di penghujung tahun.
Data dari Posko Cabang Merak mencatat fenomena ini dengan angka yang jelas. Dalam rentang 24 jam dari 20 Desember pukul 08.00 WIB, tercatat 1.029 unit kendaraan roda dua dan 945 truk logistik telah menyeberang ke Sumatera via Ciwandan. Angka ini melonjak jauh dibanding hari sebelumnya, Jumat, yang hanya mencatat 347 sepeda motor dan 613 truk.
“Data produksi ini mencerminkan peningkatan aktivitas penyeberangan dari Jawa menuju Sumatera. Karena itu, ASDP terus memperkuat pemantauan dan melakukan berbagai langkah pengaturan operasional di kawasan pelabuhan untuk memastikan kelancaran layanan,” ujar Direktur Utama ASDP, Heru Widodo.
Menurut Heru, pola kenaikan ini sebenarnya sudah bisa ditebak, mengikuti ritme tahun-tahun sebelumnya. Puncak arus mudik Nataru biasanya terjadi antara H-5 hingga H-1. Kepadatannya paling terasa pada jam-jam tertentu: malam hari antara pukul 20.00 sampai 02.00 WIB, dan pagi hari sekitar pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Periode-periode itulah yang paling digemari para pemudik.
Di sisi lain, Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, punya imbauan khusus untuk masyarakat. Ia menyarankan agar perjalanan direncanakan matang, sebisa mungkin menghindari jam-jam padat tadi supaya tak terjebak antrean panjang di pelabuhan.
“Kami mengimbau penguser jasa, khususnya yang melalui Pelabuhan Ciwandan, untuk melakukan pembelian tiket paling lambat H-1 melalui Ferizy sebelum keberangkatan. Datanglah sesuai jadwal pada tiket, jaga kondisi fisik dan kendaraan, agar perjalanan penyeberangan berlangsung aman dan nyaman,” jelas Windy.
Ia menegaskan, tiket online via Ferizy sudah bisa dibeli sejak 60 hari sebelum keberangkatan. Membeli dari jauh hari sangat penting. Bahkan sistemnya cerdas, bisa mendeteksi lokasi GPS. “Kalau pembelian dilakukan terlalu dekat pelabuhan oleh pihak yang tidak berwenang, transaksinya nggak akan bisa diproses,” tegas Windy.
Artikel Terkait
Rosan Roeslani Targetkan Groundbreaking Kampung Haji Indonesia di Makkah Akhir 2026
Superbank Cetak Laba Rp 122 Miliar, Aset Melonjak 69% Hingga November 2025
Delapan Blok Migas Dibuka, Pemerintah Genjot Daya Tarik Investor dengan Aturan Lebih Fleksibel
IHSG Sentuh 8.625, NETV Melonjak 29% di Tengah Pasar yang Beragam