Di sisi lain, soal lokasi, delapan blok yang akan dilelang pekan depan itu sebagian besar berada di kawasan Indonesia tengah dan timur. Ada satu yang disebut-sebut berlokasi di Sulawesi Tenggara, misalnya.
Lalu, siapa yang biasanya tertarik ikut lelang? Laode punya gambaran. Pihak yang sudah melakukan joint study atau studi bersama sebelumnya, katanya, punya peluang lebih besar. Mereka sudah punya data dan pemahaman yang cukup tentang blok tersebut.
“Umumnya, yang sudah joint study ini ikut lelang dan dia yang mendapatkan, karena dia punya data yang sudah cukup,” ucapnya.
Rencana lelang 75 blok ini sebenarnya sudah lama digaungkan. Sebelumnya, Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf, juga pernah menyebut hal serupa. Blok-blok itu tersebar dari Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi dan Papua, termasuk juga wilayah lepas pantai. Semuanya siap dikembangkan, baik lewat penugasan langsung maupun lelang reguler seperti ini.
Jadi, langkah pekan depan adalah bagian dari upaya menjaga semangat eksplorasi. Pemerintah berharap, dari sinilah cadangan-cadangan baru ditemukan, sebelum lapangan tua mulai kehabisan tenaga.
Artikel Terkait
ADRO Pangkas Aset Batu Bara, Analis Tetap Beri Sinyal Beli
BCA Tutup Cabang Saat Libur Natal-Tahun Baru, Layanan Digital Jadi Andalan
Investor Asing Borong Saham, Tapi Lepas SBN Rp620 Miliar
Dony Oskaria: 15.000 Huntara Segera Dibangun untuk Korban Bencana