Kalau dilihat dari kinerja keuangannya, langkah bagi-bagi dividen ini memang punya pijakan yang kuat. Hingga akhir September 2025, BSSR mencatat laba bersih yang mengalir ke entitas induk sebesar USD61,57 juta. Angka yang cukup sehat. Belum lagi, posisi ekuitasnya tercatat USD305,61 juta dengan saldo laba ditahan bebas pakai mencapai USD229,39 juta. Jadi, rasanya wajar jika perusahaan ini ingin berbagi hasil.
Nah, bagi investor yang sudah memegang saham BSSR, perhatikan baik-baik jadwalnya. Pencairan dividen ini nanti akan dilakukan pada 15 Januari 2026. Tapi, ada beberapa tanggal kunci yang harus diingat agar tidak kehilangan hak.
Perdagangan saham dengan hak dividen (cum) di pasar reguler dan negosiasi berakhir pada 2 Januari 2026. Setelah itu, mulai 5 Januari, saham akan diperdagangkan tanpa hak dividen (ex). Sementara untuk pasar tunai, jadwal cum dan ex-nya sedikit bergeser, masing-masing pada 6 dan 7 Januari.
Yang paling penting, tanggal pencatatan pemegang saham (recording date) jatuh pada 6 Januari 2026. Jadi, pastikan nama Anda tercatat di hari itu untuk bisa menerima bagi hasil.
Artikel Terkait
Investor Asing Borong Saham, Tapi Lepas SBN Rp620 Miliar
Dony Oskaria: 15.000 Huntara Segera Dibangun untuk Korban Bencana
Delapan Blok Migas Segara Dilelang Pekan Depan
Harita Nickel Raih Penghargaan Akuntabilitas, Buktikan Komitmen di Balik Setiap Ton Nikel