Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16.
Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, Menperin optimistis performa industri manufaktur semakin menjulang di Tahun Naga Kayu.
“Kami memproyeksi untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81 persen, dan kami tetapkan target tahun 2024 sebesar 5,80 persen,” tegasnya.
Untuk itu, Kemenperin fokus menjalankan berbagai program prioritas pada tahun 2024.
Baca Juga: Gara-gara Sujiwo Tejo, Lampu Rotator Semua Kendaraan Dinas Polri Harus Ditutup Kaca Film 20 Persen
Ini penting untuk meningkatkan kinerja industri manufaktur pada tahun 2024 di tengah tantangan dampak geoekonomi dan geopolitik global.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Eastparc Hotel Bagikan Dividen Rp23 Miliar, Lebih Besar dari Laba
Emas Antam Melonjak Rp 59 Ribu, Sentuh Rp 2,56 Juta per Gram
IHSG dan Rupiah Dibuka Hijau, Bursa Asia Ikut Merayakan
Genera-Z Berbakti BCA Raih Penghargaan, Cetak Pemimpin Muda Lewat Aksi Nyata