Dengan adanya kiriman ini, Sunardi berharap masyarakat bisa tenang. Kebutuhan LPG untuk beberapa hari ke depan dipastikan aman.
“Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi elpiji guna memenuhi kebutuhan harian masyarakat, khususnya di wilayah terdampak pascabencana,” tegas Sunardi.
Namun begitu, dia juga berharap perbaikan infrastruktur jalan segera dilakukan. Akses yang pulih antara Lhokseumawe dan Banda Aceh akan membuat distribusi kembali normal dan lebih efisien.
Harapan itu wajar saja. Saat ini, jalur darat utama seperti Lhokseumawe–Bener Meriah dan jembatan penghubung Bireuen–Lhokseumawe masih lumpuh total akibat bencana. Itulah sebabnya Pertamina terpaksa menjalankan skema Regular, Alternative, Emergency (RAE) untuk mendistribusikan logistik.
Lalu, bagaimana teknisnya? Untuk melayani Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Bireuen, armada skid tank diseberangkan lewat laut dari Terminal Terpadu Lhokseumawe menuju Fuel Terminal Krueng Raya di Banda Aceh. Dari sana, baru distribusi dilanjutkan via darat ke wilayah-wilayah sekitarnya.
Di sisi lain, distribusi BBM dan LPG ke daerah seperti Aceh Timur dan Langsa masih punya celah. Akses darat dari arah timur, tepatnya melalui Aceh Tamiang menuju Lhokseumawe, masih bisa dilalui. Setidaknya itu sedikit mempermudah situasi.
Artikel Terkait
IHSG Tumbang Tipis, Rupiah dan Bursa Singapura Ikut Merana
TRGU Pacu Laba, Target 2025 Tembus Rp30 Miliar
Gelombang Baru di Pucuk Pimpinan GoTo Usai RUPSLB
BI Tahan Suku Bunga, Saham Bank Malah Berlari ke Arah Berbeda