Rachmat Gobel, anggota DPR dari Gorontalo, yakin betul. Pembangunan Waduk Bulango Ulu di Bone Bolango bakal jadi motor penggerak ekonomi provinsi itu. Keyakinannya itu ia sampaikan langsung saat meninjau lokasi proyek, yang kini sudah nyaris rampung.
"Syaratnya pemerintah daerah segera menyesuaikan programnya dengan keberadaan waduk dan bendungan ini,"
tegas Gobel dalam sebuah keterangan, Senin (15/12).
Ini bukan kali pertama ia datang. Sejak awal, politisi ini mengawal proyek ini mati-matian. Mulai dari lobi di DPR, ngobrol dengan Kementerian PUPR dan kementerian lain, sampai turun langsung ke lapangan saat pembangunan dimulai. Perjalanannya tak mulus. Di tengah pandemi COVID-19, proyek strategis ini nyaris dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) karena pemerintah melakukan refocusing anggaran.
Menteri PUPR kala itu, Basuki Hadimuljono, bahkan menyebut akan ada evaluasi besar-besaran. Tapi Gobel ngotot. Ia berargumen, Bendungan Bulango Ulu terlalu strategis untuk Gorontalo, provinsi yang masih masuk kategori termiskin. Untuk memperkuat posisinya, ia menemui Basuki, bahkan sampai menghadap Presiden Joko Widodo.
Upayanya berbuah manis. Proyek ini akhirnya tetap dipertahankan. Menjelang akhir masa jabatannya, Gobel punya permintaan khusus pada Jokowi: datanglah ke Bulango Ulu. Dan presiden menyanggupi.
Saat telepon dari Jokowi datang, Gobel sedang berada di Jepang. Ia buru-buru pulang, langsung terbang ke Gorontalo untuk menyambut dan menemani presiden meninjau lokasi, lalu mengantarnya kembali ke bandara. Kini, progres fisik pembangunannya sudah mencapai 91 persen.
Menurut Ali Rahmat, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi 2, waduk ini bakal jadi salah satu yang terbesar di Indonesia, menduduki peringkat ke-25 dari sekitar 200-an waduk yang ada. Dengan kedalaman 75 meter dan luas genangan hampir 550 hektare, ia mampu menampung air sekitar 93,75 juta meter kubik. Biaya pembangunannya tak sedikit, menembus angka Rp 2,46 triliun.
Manfaatnya pun menjanjikan. Sekitar 4.940 hektare sawah akan terairi. Ada potensi listrik dari tenaga air sebesar 4,96 megawatt, ditambah tenaga surya yang bisa mencapai 80 megawatt. Bahkan, risiko banjir di daerah hilir diprediksi bakal turun drastis, hingga 84,62 persen.
“Jika waduk ini bisa dimaksimalkan manfaatnya, maka waduk ini bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo 4-5 persen,”
jelas Ali Rahmat.
Artikel Terkait
IHSG Berpotensi Koreksi, Analis Soroti Level Kritis 8.560
Dantara Amankan Aset Strategis di Dekat Masjidil Haram untuk Jemaah Indonesia
IHSG Diproyeksi Lanjutkan Aksi Santa Claus Rally di Pekan Terakhir 2025
Ketegangan AS-Venezuela Dongkrak Harga Minyak, Tapi Pasar Komoditas Masih Terbelah