Harga minyak sawit mentah atau CPO kembali melemah pada Jumat (12/12/2025). Ini menandai penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir, setelah pergerakannya yang cenderung datar sehari sebelumnya.
Di Bursa Malaysia Derivatives, kontrak berjangka CPO terpantau anjlok 1,13 persen ke level 4.018 ringgit Malaysia per ton. Kalau dilihat dari pergerakan sepekan, pelemahannya bahkan lebih dalam, mencapai 3,23 persen.
Lalu, apa penyebabnya? Rupanya, ada beberapa faktor yang berperan. Di satu sisi, harga minyak nabati saingan di bursa Dalian juga turun, menarik sentimen pasar sawit ke bawah. Tak cuma itu, penguatan nilai tukar ringgit Malaysia turut memberi tekanan. Ringgit yang lebih kuat membuat ekspor CPO jadi kurang kompetitif harganya di pasar global.
Analis dari Kenanga Futures, dalam catatan risetnya yang dikutip Dow Jones Newswires, melihat pola ini.
"Harga sawit bergerak lebih rendah pada perdagangan Asia, kemungkinan besar mengikuti pelemahan minyak nabati global pada Kamis malam," begitu bunyi penjelasan mereka.
Artikel Terkait
Gudang di Bogor Berangkatkan 48 Ton Durian Beku, Langsung Menuju Pasar Raksasa China
BPS Sulut Gandeng Media untuk Sukseskan Sensus Ekonomi 2026
WMUU Datangkan Indukan Ayam Premium AS untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Wall Street Bangkit, Mata Tertuju pada Data Ekonomi dan Valuasi AI