Di tengah hiruk-pikuk ketidakpastian global, ada secercah optimisme untuk perbankan nasional. Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memandang tahun 2026 bakal lebih cerah. Mereka memproyeksikan kredit perbankan bisa tumbuh antara 9 hingga 11 persen. Angka itu terlihat lebih menggembirakan dibandingkan perkiraan untuk tahun sebelumnya.
“Kalau pertumbuhan ekonomi lebih baik, salah satu parameternya ya kredit perbankan tumbuh,” ujar Ketua Umum Perbanas, Hery Gunardi.
Dia menyampaikan hal itu dalam CEO Forum Economic Outlook 2026 di Gedung BRI, Jakarta, Rabu lalu. Menurutnya, prospek ekonomi yang lebih positif akan membuka ruang lebih lebar bagi ekspansi kredit.
“Kita melihat kredit perbankan mungkin tumbuh lebih baik dibandingkan 2025. Tapi kelihatannya angkanya berkisar antara 9 sampai 11 persen gitu ya,” tambah Hery.
Dia merasa permodalan bank-bank saat ini cukup kuat untuk menopang rencana ekspansi itu. Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, termasuk pembiayaan APBN, diharapkan bisa memacu sektor riil. Dan kalau sektor riil sudah bergerak, kredit perbankan pasti akan mengikutinya.
Namun begitu, angin dari luar negeri tidak sepenuhnya bersahabat. Economist Perbanas, Enrico Tanuwidjaja, memberikan catatan serius. Kondisi global saat ini, katanya, diliputi ketidakpastian yang bahkan lebih tajam dibanding episode krisis sebelumnya.
“Kalau kita bandingkan dengan beberapa episode, seperti Brexit, trade tension, bahkan Covid, kita sudah jauh melebihi,” tutur Enrico dalam kesempatan yang sama.
Artikel Terkait
Perbanas Buka Opsi Hapus Tagih untuk Debitur Korban Bencana di Sumatera
Stok Sawit Tembus Tertinggi 6,5 Tahun, Harga CPO Tertekan
CSRA Pastikan Banjir Sumut Tak Ganggu Produksi Sawit
Sri Mulyani Siap Berbagi Ilmu di Universitas Oxford pada 2026