Menurut Riduan, penghargaan ini sekaligus menjadi pengingat dan momentum untuk terus berbenah.
Prestasi di bidang tata kelola ini sejalan dengan kinerja fundamental perusahaan yang terlihat solid. Hingga akhir September 2025, penyaluran kredit konsolidasi mereka melesat ke angka Rp 1.764,32 triliun. Pertumbuhannya 11 persen year-on-year, mengalahkan pertumbuhan industri perbankan nasional yang tercatat 7,70 persen. Angka itu menunjukkan peran intermediasi mereka yang masih kuat.
Yang tak kalah penting, pertumbuhan itu berkualitas. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross bank only terjaga di level 1,03 persen, dengan coverage ratio yang mencapai 271 persen. Di sisi neraca, total aset konsolidasi naik 10,3 persen menjadi Rp 2.563 triliun.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13 persen menjadi Rp 1.884 triliun. Komposisi CASA yang mendominasi mencapai 69,3 persen menjadi bukti keberhasilan strategi efisiensi biaya dana sekaligus penguatan likuiditas jangka panjang mereka.
Ke depan, Riduan menegaskan bahwa tata kelola akan tetap menjadi fondasi utama setiap pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis. Fokusnya adalah pada transformasi layanan yang adaptif, pemanfaatan teknologi, dan tentu saja, penguatan integritas internal. Semua itu demi satu hal: memastikan pertumbuhan yang sehat, tangguh, dan benar-benar berkelanjutan. Upaya ini merupakan bagian dari strategi besar mereka untuk terus memberikan nilai tambah, tidak hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Artikel Terkait
Lion Parcel Tambah Armada dan Tenaga Antisipasi Banjir Kiriman 12.12
Bajaj Maxride Resmi Meluncur, Siap Layani Lima Kecamatan di Manado
Stasiun Lebak Bulus Resmi Berganti Nama, Dapatkan Fasilitas Baru untuk Penumpang
MAHA Melesat di Bursa, Ini Profil Emiten Jasa Logistik Batu Bara yang Tembus 40%