Pada 2026 nanti, Indonesia punya agenda besar: Sensus Ekonomi. BPS RI akan menggelar kegiatan sepuluh tahunan ini, dan banyak yang menunggu. Bukan cuma soal angka, SE2026 ini diharapkan bisa bikin peta utuh tentang kondisi nyata pelaku usaha di seluruh negeri. Termasuk, tentu saja, sektor yang jadi jantung perekonomian kita: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
UMKM: Lokomotif yang Tak Pernah Berhenti
Faktanya, roda perekonomian kita digerakkan oleh UMKM. Jumlahnya luar biasa banyak, mendominasi lanskap usaha di tanah air. Mereka juga jadi penyerap tenaga kerja terbesar, sumber nafkah bagi jutaan keluarga.
Namun begitu, jalan mereka tak selalu mulus. Masalahnya berlapis, dari urusan perizinan yang ruwet, akses modal yang seret, sampai kesulitan menjangkau pasar. Belum lagi soal literasi digital dan keuangan yang masih jadi kendala klasik.
Tapi jangan salah. Di balik segala keterbatasan itu, ketangguhan UMKM justru luar biasa. Mereka terbukti bisa bertahan di berbagai situasi, bahkan saat ekonomi sedang tidak menentu sekalipun. Daya lentingnya patut diacungi jempol.
Mengukur Denyut Ekonomi yang Sebenarnya
Nah, di sinilah peran Sensus Ekonomi 2026. Sensus yang dirancang BPS ini bertujuan mengupas tuntas struktur, kondisi, dan kinerja seluruh unit usaha. Hasilnya nanti diharapkan jadi cermin akurat dari apa yang benar-benar terjadi di lapangan.
Yang menarik, SE2026 akan berusaha menjangkau usaha mikro yang sering "tak terlihat". Pedagang kaki lima, warung kelontong super kecil, usaha rumahan yang nonformal semua akan dicatat. Ini tantangan berat, tapi justru jadi nilai plus dari sisi cakupan.
Artikel Terkait
Mandiri Investasi Gandeng Pegadaian dan Deutsche Bank Luncurkan Reksa Dana Emas Syariah
BEEF Garap Bisnis Susu dan Kerbau, Targetkan Omzet Rp180 Miliar pada 2027
Pasar Asia Gamang, Menanti Keputusan Fed dan Ujian Valuasi AI
Ekonomi Indonesia Melaju: Optimisme 6% hingga Mimpi 8% di Tengah Badai Global