Laporan keuangan PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) untuk kuartal III 2025 baru saja dirilis, dan ada angka yang langsung mencolok. Laba bersih mereka tercatat Rp 70 miliar. Sekilas, angka itu terlihat besar, tapi coba bandingkan dengan realisasi tahun lalu di periode yang sama, yang mencapai Rp 184 miliar. Artinya, terjadi penurunan yang cukup tajam, sekitar 62 persen.
Lalu, apa penyebabnya? Paulus Raharja, sang Direktur Keuangan, langsung memberikan penjelasan. Menurutnya, penurunan itu wajar karena tahun 2024 kemarin perusahaan dapat angin segar dari keuntungan satu kali (one-off). Keuntungan itu datang dari penjualan aset properti dan pelepasan bisnis Hero Supermarket. Nah, transaksi seperti itu kan tidak terjadi setiap tahun. Jadi, wajar kalau tahun ini angkanya turun.
Namun begitu, jangan dulu berasumsi kinerjanya buruk secara keseluruhan. Paulus membeberkan, pendapatan bersih yang terkumpul hingga September 2025 justru naik 4 persen menjadi Rp 3,5 triliun. Momentum Lebaran disebut-sebut jadi penyokong utama lonjakan penjualan itu.
Yang lebih menggembirakan, laba dari operasi bisnis yang benar-benar berjalan sehari-hari justru melonjak 46 persen, menjadi Rp 35 miliar. Ini sinyal bagus, menunjukkan perbaikan profitabilitas di dua lini usaha andalannya: Guardian dan IKEA.
Ujar Paulus dalam Public Expose di kantor pusat HERO, Bintaro, Selasa (9/12) lalu.
Artikel Terkait
Pelindo Terminal Petikemas Pacu Target, Arus Kontainer 2025 Diprediksi Tumbuh 5%
Tiga Saham Masuk Papan Khusus BEI, Satu Emiten Dilepas
Emas Melambung 60%, Saham Tambang RI Tembus 465%
Bank Sumsel Babel Resmikan Kantor Kas Baru di Banyuasin, Targetkan Layanan Lebih Prima