Menjelang akhir tahun, kinerja PT Bank Tabungan Negara (BTN) menunjukkan sinyal yang cukup menggembirakan. Pemicunya? Lonjakan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tercatat di kuartal ketiga 2025. Angkanya tak main-main, melesat 44,49 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Menurut analis Binaartha Sekuritas, Avanza Bagus Aditya dan Achmadi Hangradhika, capaian ini bukan kebetulan. Mereka melihatnya sebagai buah dari strategi BTN yang berhasil mendongkrak hasil aset sekaligus menekan biaya dana dengan efektif. Hal ini terungkap dalam riset yang dirilis Sabtu (6/12) lalu.
“Kenaikan net interest income yang mencapai 44,49 persen yoy menjadi Rp 12,61 triliun dinilai sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN,” tulis keduanya.
“Ditambah langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN masuk fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan.”
Memang, laba bersih perseroan hingga September 2025 telah mencapai Rp 2,3 triliun, tumbuh 10,58 persen. Efisiensi yang terjaga itu lantas mendorong net interest margin (NIM) BTN naik 100 bps menjadi 3,9 persen di kuartal III. Bahkan, dari catatan bulanan, NIM bertahan di level 4,0 persen selama sepuluh bulan tahun ini naik signifikan dari 2,9 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
Artikel Terkait
Tapak PLTN Masih Diperebutkan, Bapeten Ungkap Dua Wilayah Unggulan
OJK Batasi Kuota Besar, Investor Kecil Dapat Porsi Lebih Besar di IPO
Cabai Rawit Merah Tembus Rp72 Ribu, Harga Pangan Merangkak Naik Akhir Pekan
Warisan Terancam: Mayoritas Keluarga Asia Pasifik Belum Siapkan Strategi Waris