“Dulu saya memutuskan membuka agen karena melihat potensi pengiriman pempek dari Palembang yang besar. Ternyata benar,” ujarnya.
Kini, banyak pelaku usaha yang rutin mengirim setiap hari, tak hanya skala kecil tapi juga perusahaan besar. Hubungannya saling menguntungkan. UMKM terbantu dengan layanan yang andal, sementara bisnis logistiknya ikut berkembang berkat dukungan jaringan dan infrastruktur yang luas dari pusat.
Dari sisi perusahaan, komitmen untuk mendukung UMKM terus ditegaskan. Kenny Kwanto, Chief Marketing Officer Lion Parcel, menyebut pihaknya berupaya menghadirkan solusi logistik yang relevan.
“Bentuk dukungan kami diwujudkan melalui beragam program, seperti pemberian diskon atau insentif khusus bagi UMKM lokal,” kata Kenny.
Ia juga menyebut layanan terbaru, BIGPACK FAST, yang dirancang untuk pengiriman paket besar dengan waktu singkat. Ini tentu jawaban atas kebutuhan pelaku usaha di daerah seperti Palembang.
Optimisme itu punya dasar. Jaringan mereka kini menjangkau 98% wilayah Indonesia dan lebih dari 50 negara, didukung ribuan agen dan ratusan armada penerbangan dari Lion Group. Infrastruktur itulah yang menjadi penggerak.
Pada akhirnya, kisah dari Palembang ini menunjukkan sebuah simbiosis mutualisme yang menarik. Sinergi antara pelaku usaha kuliner dan perusahaan logistik mampu membuka pintu ekonomi yang lebih lebar. Lion Parcel, dalam narasi ini, berkomitmen untuk tetap menjadi partner dalam perjalanan produk lokal menuju pasar global. Dengan layanan yang mengutamakan kecepatan dan kepercayaan, perjalanan pempek Palembang ke seluruh penjuru tampaknya akan makin lancar.
Artikel Terkait
Pasca Bencana Sumatra, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan Gas Tetap Lancar
WIFI Suntik Rp807,5 Miliar ke Anak Usaha untuk Genjot Bisnis Internet Fiber
OJK Permudah Aturan, Industri Gadai Siap Berbenah
Nataru 2025: 119,5 Juta Perjalanan dan Tantangan Cuaca Ekstrem