Lalu, bagaimana dengan sisa saham yang tidak diambil pemegang saham? Nah, sisa hak HMETD yang tidak ditebus akan dialokasikan dulu ke pemegang saham lain yang mau memesan lebih dari jatah. Kalau masih sisa juga, PANI sudah tunjuk BCA Sekuritas dan Trimegah Sekuritas sebagai standby buyer untuk menyerap hingga 228,7 juta saham. Tapi kalau masih ada sisa setelah itu? Ya, tidak akan dikeluarkan dari portofolio.
Lalu ke mana dana rights issue ini dialirkan? Sebagian besar, yaitu Rp15,12 triliun, rencananya akan dipakai untuk menambah modal di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Caranya lewat akuisisi saham milik PT Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ).
Bagaimana kalau dana yang terkumpul ternyata kurang dari yang dibutuhkan? Manajemen bilang, selisihnya akan ditutup dari kas internal perusahaan. Sebaliknya, kalau ada kelebihan dana di atas Rp15,12 triliun, uang itu akan dipakai untuk penyertaan modal di tiga anak usahanya.
Sebelumnya, PANI juga sempat merevisi jadwal rights issue tahap III ini. Untuk pasar reguler dan negosiasi, tanggal cum rights jatuh pada 8 Desember 2025. Sementara perdagangan rights berlangsung 12–18 Desember 2025, dengan akhir pelaksanaan rights di tanggal 18 Desember 2025.
Jadi, meski harganya turun, langkah korporasi PANI tetap berjalan. Kita lihat saja bagaimana respons pasar nanti.
Artikel Terkait
LRT Jabodebek Tambah Frekuensi, Waktu Tunggu di Stasiun Dipangkas
UGM Gaet Industri Tambang Wujudkan Kedaulatan Teknologi
Rupiah Dibuka Lebih Kuat di Awal Desember, Prospek Fluktuatif Mengintai
Emas Tembus USD 5.000, Goldman Sachs Ramal Rekor Fantastis di 2026