Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti Benua Afrika dengan pandangan yang optimis. Baginya, benua ini bukan sekadar wilayah berkembang, melainkan masa depan dunia itu sendiri.
Dia melihat potensi strategis yang luar biasa di sana, yang bisa mendorong ekonomi global ke level berikutnya. Menurut Airlangga, sudah saatnya dunia memberi panggung yang lebih luas bagi negara-negara Afrika.
"Afrika ini dianggap sebagai benua masa depan dengan pertumbuhan cepat potensi strategis yang mendukung industrialisasi pemahaman berkelanjutan dan stabilitas ekonomi global,"
Ujarnya dalam Konferensi Pers hasil KTT G20 Afrika Selatan 2025 yang digelar secara daring, Minggu (23/11) dini hari waktu Jakarta.
Di sisi lain, penyelenggaraan KTT G20 di Afrika Selatan ini menandai sesuatu yang lebih besar. Ini seperti penutup dari sebuah rangkaian kepemimpinan yang signifikan oleh negara-negara Global South. Ingat saja, sejak 2022, presidensi G20 memang dipegang berturut-turut oleh Indonesia, India, Brasil, dan kini Afrika Selatan.
Bagi Airlangga, fenomena ini bukan kebetulan. Ini adalah langkah nyata agar suara dan peran negara-negara di belahan bumi selatan semakin diperhitungkan dalam percaturan ekonomi global.
"Apa yang dimulai Indonesia di kepemimpinan di tahun 2022 ini dilanjutkan oleh Afrika Selatan terutama mendorong inklusivitas, memperkuat peran Global South dalam tata kelola ekonomi global, dan memastikan forum G20 mewakili kepentingan dari seluruh bangsa,"
tegasnya.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Uang Beredar Melesat ke Rp 9.783 Triliun, Tapi Ada Tanda Perlambatan
Gelombang Reshuffle di BUMI, Tiga Petinggi Mundur dan Satu Nama Baru Masuk
Waskita Karya Garap Proyek Rp1,23 Triliun untuk Sekolah Rakyat di Sulsel
Rupiah Melejit, Gibran Pacu Investasi RI ke Afrika Selatan