Sebanyak 16 proyek prioritas EOR dan CEOR ditargetkan on stream hingga 2030, mencakup Lapangan Minas A dan C, Lapangan Zulu Primary, Lapangan NDD, Lapangan Krisna, dan Lapangan Rama.
"Kemudian beberapa hak konsesi, ketentuan fiskal, entitas MNK, dan berbagai bentuk kemitraan sedang diupayakan dengan berkolaborasi bersama SKK Migas. Appraisal multi-stages fracturing juga sedang dilakukan untuk peningkatan produksi dan lifting," tambah Emma.
Rencana Eksplorasi Jangka Panjang
Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Pertamina telah menyusun program pengeboran 134 sumur eksplorasi selama periode 2026-2030. Di sisi lain, perusahaan juga melakukan optimasi biaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, termasuk optimalisasi lapangan migas marginal.
Target Produksi Subholding Upstream
Sebelumnya, Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan produksi minyak mentah pada 2025 mencapai 559 ribu barrel oil per day (BOPD), meningkat 0,6 persen dari realisasi produksi tahun sebelumnya.
Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, mengungkapkan bahwa PHE mengoperasikan 24 persen wilayah kerja migas domestik, dengan kontribusi signifikan terhadap produksi nasional yaitu 69 persen untuk minyak dan 37 persen untuk gas.
"Produksi minyak tahun lalu mencapai 556 ribu BOPD, year to date kami berada di 552–553 ribu BOPD. Prognosa tahun ini mencapai 559 ribu BOPD, tumbuh 0,6 persen," ujarnya dalam Rapat Komisi XII DPR.
Sementara untuk produksi gas, PHE memproyeksikan produksi tahun ini sebesar 2,75 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), mengalami penurunan sekitar 3 persen dari capaian tahun 2023 sebesar 2,83 BSCFD.
Artikel Terkait
Yohanes Hardiyanto Lazaro Gantikan Budi Sianipar di Pucuk Pimpinan Jaya Konstruksi
Tarif Listrik PLN Tidak Naik Hingga 2025: Simak Daftar Lengkapnya
RAJA Pacu Ekspansi Agresif, Proyeksi Laba Melonjak dan Target Hara Saham Direvisi Tajam
Rupiah Bertahan di Tengah Badai Ketidakpastian Global, BI Perkuat Strategi Stabilisasi