Laporan Kinerja Emiten 9M 2025: Pemulihan Masih Terfragmentasi, Sektor Defensif Jadi Penopang
RHB Sekuritas baru saja merilis riset terbaru mengenai performa emiten Indonesia sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Hasilnya menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih berjalan tidak merata di berbagai sektor.
Data mengungkapkan bahwa hanya 35 persen sektor yang berhasil melampaui ekspektasi kinerja. Sebanyak 29 persen lainnya bergerak sesuai dengan proyeksi awal, sementara 35 persen sisanya tercatat tertinggal dari perkiraan.
Sektor Defensif Jadi Pemenang Utama
Kelompok sektor defensif tampil sebagai penopang utama pertumbuhan. Sektor-sektor seperti perunggasan, kesehatan, tembakau, teknologi, dan konsumsi riil menunjukkan ketahanan yang kuat. Kinerja positif ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk dukungan kebijakan pemerintah, permintaan domestik yang stabil, serta tren pelemahan tekanan biaya produksi.
Tantangan Berat di Sektor Siklikal
Berbanding terbalik dengan sektor defensif, kelompok siklikal masih menghadapi tantangan berat. Sektor telekomunikasi, semen, energi terbarukan, dan ritel tercatat masih di bawah tekanan akibat permintaan yang lemah dan biaya input yang tinggi. Sementara itu, sektor perbankan, otomotif, dan properti mencatatkan kinerja yang stabil meski pertumbuhannya tidak signifikan.
Secara keseluruhan, capaian laba emiten hingga September 2025 berada pada level 72-73 persen dari target laba untuk satu tahun penuh. Namun, total laba secara agregat masih tercatat mengalami kontraksi sekitar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Artikel Terkait
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD 424,4 Miliar di Kuartal III 2025, Struktur Dinilai Sehat
Pemerintah Kaji Daur Ulang Pakaian Bekas Impor Ilegal, Ini Tujuannya
Ekonomi Jepang Kontraksi 1,8% di Kuartal III 2025, Terimbas Tarif AS
Klaim 45 Menit Jakarta-Bandung Dikaji Ulang PUPR, Ini Faktanya