Yang menarik, Trump tercatat membeli obligasi JP Morgan pada akhir Agustus, padahal sehari sebelumnya ia meminta Departemen Kehakiman AS untuk menyelidiki hubungan historis bank tersebut dengan Jeffrey Epstein.
Investasi di Perusahaan Chip dan Pengelolaan Aset
Trump juga melakukan pembelian obligasi perusahaan chip Intel, menyusul keputusan pemerintah AS yang mengambil porsi kepemilikan di perusahaan tersebut. Meskipun demikian, pemerintah AS menegaskan bahwa pengelolaan portofolio investasi Trump sepenuhnya diserahkan kepada lembaga keuangan pihak ketiga, dengan kewajiban pelaporan seluruh kepemilikan aset.
Laporan sebelumnya pada Agustus mengungkapkan bahwa Trump telah membeli lebih dari 100 juta dolar AS dalam obligasi sejak kembali menjabat pada Januari. Sementara laporan tahunan yang dirilis pada Juni memperkirakan total aset Trump mencapai minimal 1,6 miliar dolar AS, berasal dari berbagai sumber pendapatan termasuk cryptocurrency, lapangan golf, dan lisensi bisnis.
Potensi Konflik Kepentingan dalam Investasi Trump
Aktivitas investasi yang dilakukan Trump menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi konflik kepentingan, mengingat kebijakan pemerintahannya dapat mempengaruhi nilai investasi pada sektor-sektor tertentu. Transaksi-transaksi ini terus dipantau untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kekayaan pemimpin negara.
Artikel Terkait
Danantara Indonesia Danai Proyek SGAR Mempawah Fase 2 Inalum, Investasi Capai USD 800 Juta
MTDL Suntik Rp150 Miliar untuk Proyeksi Kebangkitan Bisnis TI & AI di 2026
BRI Dukung UMKM Pundi Craft Naik Kelas lewat Program Rumah BUMN
Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 6% di 2026: Analisis Proyeksi Menkeu Purbaya