Di sisi lain, PT Laman Mining (PLM) merupakan perusahaan tambang bauksit yang berkantor pusat di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Perusahaan yang memulai operasinya sejak September 2009 ini berada di bawah kendali Supreme Global asal Sri Lanka.
PLM beroperasi di provinsi yang dikenal memiliki cadangan bijih bauksit terbesar di Indonesia, mencapai 3,27 miliar ton, dengan Kabupaten Ketapang sebagai penyumbang cadangan terbesarnya. Proses penambangan yang dijalankan PLM saat ini masih bersifat tradisional, dilakukan di permukaan tanah dengan menggunakan alat berat.
Bijih bauksit yang ditambang kemudian diangkut ke pabrik pencucian di dalam lokasi tambang yang sama. Setelah melalui proses pencucian, material ditimbun di area penyimpanan sebelum akhirnya diangkut menggunakan truk menuju pelabuhan. Fasilitas timbunan di pelabuhan milik PLM memiliki kapasitas tampung mencapai 300 ribu ton bauksit.
BUMI telah menyiapkan anggaran sebesar Rp333,6 miliar untuk membayar uang muka akuisisi PLM. Meskipun valuasi akhir dan porsi saham yang akan diakuisisi belum diumumkan secara detail, langkah ini menunjukkan komitmen BUMI dalam mengembangkan bisnis tambang bauksit.
Strategi Hilirisasi dan Rencana Ekspansi Ke Depan
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, PLM juga telah merencanakan ekspansi bisnis ke sektor pemurnian alumina. Rencana hilirisasi ini saat ini telah memasuki tahap persiapan pembangunan pabrik yang ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 2 juta ton alumina per tahun.
Dengan dua akuisisi strategis ini, BUMI tidak hanya memperkuat portofolio bisnis tambangnya, tetapi juga memposisikan diri untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di sektor komoditas emas dan bauksit secara global. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan dalam jangka menengah dan panjang.
Artikel Terkait
Strategi Garuda Indonesia 2024: Fokus Perbaikan Armada, Tunda Ekspansi Pesawat Baru
Smelter Aluminum ADMR Segera Operasi: Prospek Harga Saham 2025 & Analisis Lengkap
Proyeksi Produksi Batu Bara 2026 Turun: Dampak & Strategi PTBA Menghadapinya
MTO Saham KEJU: Harga Rp614 & Periode Penawaran 14 Nov - 13 Des 2025