“Dengan adanya mitra seperti MBN, berbagai jenis limbah agro yang sebelumnya belum termanfaatkan dapat diolah menjadi pelet atau bahan bakar padat bernilai ekonomi,” jelas Hokkop lebih lanjut.
Kesiapan Infrastruktur dan Komitmen MBN
Direktur Utama MBN, Masfet Yones, menegaskan komitmen penuh perusahaannya dalam mendukung transisi energi nasional. MBN telah mempersiapkan lahan seluas lebih dari 10 hektare yang dilengkapi dengan gudang, lay down area, dan akses logistik yang memadai, serta berbagai alat berat pendukung.
“Kami siap mendukung penuh survei dan menyediakan semua data teknis yang diperlukan. Ini adalah titik awal untuk kemitraan yang konkret dan berdampak,” ujar Masfet.
MBN juga menyatakan kesiapan dalam hal investasi peralatan dan pasokan bahan baku biomassa. Perusahaan akan menerapkan pendekatan bertahap yang fleksibel, memulai dengan beberapa unit produksi sebelum kemudian dikembangkan secara penuh.
Tahapan Menuju Finalisasi Kemitraan
Kerja sama ini akan segera ditindaklanjuti dengan serangkaian proses penting, termasuk due diligence mendalam, kajian teknis, dan penyusunan skema komersial. Hasil dari tahapan ini akan menjadi dasar untuk finalisasi kemitraan, baik dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) maupun model kemitraan strategis lainnya.
Melalui sinergi sumber daya, kesiapan industri, dan tata kelola yang kuat, kolaborasi PLN EPI dan MBN diharapkan dapat menjadikan biomassa sebagai pilar baru ketahanan energi Indonesia dan tonggak penting menuju tercapainya Net Zero Emission.
Artikel Terkait
Wall Street Anjlok: Ini Penyebab & Dampak ke Pasar Saham AS
Purbaya Tegas: Tidak Ada Tumpang Tindih Pengawasan Belanja Pusat dan Daerah
Restrukturisasi Dewan Komisaris WSBP 2025: Susunan Baru dan Strategi Transformasi Bisnis
Dividen Interim POWR 2025: Cikarang Listrindo Bagikan Rp383 Miliar, Yield 3.43%