Telur merupakan bahan pangan pokok yang mudah rusak, namun inovasi terbaru dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menciptakan solusi pengawetan alami. Mereka mengembangkan lapisan pelindung telur dari ekstrak daun mangga yang terbukti memperpanjang masa simpan tanpa bahan kimia berbahaya.
Tim PKM-RE UMM yang diketuai Wirayuda Ahmad Yoga Bimantara berhasil memanfaatkan daun mangga golek tua sebagai bahan utama pelapis antimikroba. Kandungan flavonoid dalam daun mangga dikombinasikan dengan kitosan membentuk cairan pelindung yang efektif mencegah kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella.
Proses pembuatan pelapis telur ini melalui tahap ekstraksi daun mangga yang diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Telur segar kemudian dicelupkan dalam larutan dengan tiga variasi konsentrasi berbeda selama 5 detik sebelum disimpan selama 14 hari.
Hasil penelitian pada 26 Agustus membuktikan efektivitas lapisan pelindung ini dalam mempertahankan kualitas telur. Keunggulan utama inovasi ini adalah:
- Aman dikonsumsi tanpa residu kimia berbahaya
- Ramah lingkungan dibanding metode pengawetan konvensional
- Biaya produksi terjangkau untuk aplikasi skala rumahan maupun industri
- Tidak mengubah rasa dan aroma asli telur
Inovasi pelapis telur dari daun mangga ini tidak hanya menjadi temuan akademis tetapi juga solusi praktis bagi masyarakat dan industri. Produk bio-coating ini menjawab kebutuhan akan metode pengawetan yang aman, alami, dan berkelanjutan sesuai dengan tren ramah lingkungan yang sedang berkembang.
Artikel Terkait
Pemerintah Pilih PP untuk Atur Penempatan Polisi di Jabatan Sipil
Cekcok di Jalan Ciledug Berujung Maut, Seorang Pemuda Tewas Tertabrak
Gempa 5,6 SR Guncang Malut dan Sulut, Getaran Terasa hingga Manado
Tiga Jaksa di HSU Dicopot, KPK Ungkap Modus Pemerasan Rp2,4 Miliar