Kontribusi Indonesia di Forum Perdamaian Dunia 2025: JK, Nasaruddin Umar, dan Arsjad Rasjid Bicara

- Sabtu, 01 November 2025 | 14:20 WIB
Kontribusi Indonesia di Forum Perdamaian Dunia 2025: JK, Nasaruddin Umar, dan Arsjad Rasjid Bicara

Arsjad Rasjid: Keadilan Ekonomi sebagai Pilar Perdamaian

Di sesi berbeda, Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia, menghadirkan perspektif segar tentang perdamaian dari sudut pandang ekonomi. Menurutnya, ketimpangan ekonomi adalah akar dari banyak konflik. "Ekonomi tanpa kemanusiaan adalah bentuk konflik yang tersembunyi," ujarnya. Sebagai Ketua DMI Bidang Kewirausahaan, Arsjad mendorong peran masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Melalui 5P Global Movement yang diinisiasinya, ia menyerukan dunia usaha untuk aktif menjadi bagian dari solusi masalah kemanusiaan.

Harmoni Tiga Pilar: Negara, Agama, dan Dunia Usaha

Kolaborasi ketiga tokoh Indonesia ini menciptakan sebuah harmoni yang powerful. Mereka membuktikan bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama, bukan monopoli politisi, rohaniwan, atau pengusaha saja. Diplomasi moral Jusuf Kalla, spiritualitas damai Nasaruddin Umar, dan etika ekonomi Arsjad Rasjid berpadu menjadi satu suara yang menggema. Seorang peserta dari Eropa Timur bahkan menyebut Indonesia sebagai "cermin dari masa depan dunia yang plural, tetapi damai."

Forum perdamaian di Roma mungkin telah berakhir, namun pesan yang dibawa oleh tiga tokoh Indonesia ini menjadi panggilan baru bagi dunia untuk terus berani mempercayai dan membangun perdamaian yang berkelanjutan.


Halaman:

Komentar