Pertemuan Trump dan Xi Jinping: Ekspektasi Redakan Ketegangan AS-China

Persiapan pertemuan bilateral antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin China Xi Jinping mengindikasikan upaya Washington dan Beijing untuk mencapai kesepakatan meredakan ketegangan. Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi yang pertama sejak tahun 2019, meskipun analis memproyeksikan hasil terbatas pada pencegahan eskalasi daripada penyelesaian konflik dagang menyeluruh.

Parameter Kesepakatan AS-China

Rencana pertemuan Trump-Xi dalam KTT APEC di Gyeongju mencakup beberapa poin kritis. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan antisipasi penundaan pembatasan ekspor logam tanah jarang China mulai 1 Desember. Selain itu, tarif 100% Trump terhadap barang China dikabarkan tidak akan dipertimbangkan, disertai peningkatan pembelian kedelai AS oleh China dan kerja sama penanganan fentanil.

Realitas Hubungan Ekonomi AS-China

Data perdagangan menunjukkan penurunan signifikan sejak kembalinya Trump ke Gedung Putih. Ekspor China ke AS anjlok 27% pada September, sementara impor China dari AS turun 16%. Rata-rata bea masuk AS untuk barang China mencapai 55%, dengan tingkat pungutan China untuk produk AS di angka 32%.

Analisis Kebijakan dan Proyeksi Masa Depan

Deborah Elms dari Hinrich Foundation menyatakan ekspektasi terbatas terhadap pertemuan ini, memperkirakan ketegangan ekonomi akan berlanjut melalui ancaman tarif dan kontrol ekspor. Wang Wen dari Universitas Renmin China menegaskan kontradiksi struktural antara kedua negara belum terselesaikan, dengan proyeksi hubungan yang semakin kompleks seiring pertumbuhan kekuatan China.

Shan Guo dari Hutong Research menyimpulkan de-eskalasi fundamental sulit tercapai karena lingkungan politik AS, menegaskan bahwa inti kesepakatan lebih pada penghindaran eskalasi daripada resolusi konflik menyeluruh.