MURIANETWORK.COM - Pos Pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan gunung yang berada Sulawesi Utara tersebut. Letusan itu menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak Gunung Ibu, dikutip dari ANTARA.
"Suara gemuruh dan dentuman terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Ibu, petir terlihat dalam kolom erupsi," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/5).
Badai petir vulkanik yang timbul saat erupsi terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.
Richard mengatakan erupsi itu terjadi Sabtu pukul 20.08 WIT. Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat dan barat laut.
Peristiwa letusan itu tercatat pada alat seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi lebih kurang 9 menit 12 detik.
Setengah jam kemudian pada pukul 20.34 WIT, erupsi kembali terjadi menghasilkan gumpalan asap setinggi satu kilometer. Letusan itu memiliki amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 127 detik.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," ujar Richard.
Pada 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIT, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral resmi menaikkan status Gunung Ibu dari sebelumnya siaga atau level III menjadi awas atau level IV.
Artikel Terkait
Insentif Politik Abolisi-Amnesti Prabowo: PDIP dan Gerbong Anies Merapat
Amien Rais ke Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu: Siapkan Badan Anda Ya Mas
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-Cawe: Abuse of Power adalah Dosa Terbesar!
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN