Bagian kaki-kaki juga dapat perhatian khusus. Indra pakai shockbreaker KTC untuk NMax, meski butuh penyesuaian alias nggak "plug and play". Butuh adaptor dan sedikit akal-akalan, yang informannya dia dapat dari grup komunitas.
“Shockbreaker pakai KTC NMax, memang nggak PNP. Jadi harus pakai adaptor, banyak akal-akalan dari info grup. "Disc"-nya juga pakai ukuran 260, akhirnya sudah diseting biar PNP,” tutur Indra.
Untuk bodi, dia memilih pakai skotlet atau wrap. Alasannya praktis: kalau bosan, bisa dilepas dan motor kembali ke warna asli. Sentuhan detail diperkuat dengan mengganti hampir semua baut dengan titanium warna hijau.
“Bodinya cuma skotlet, bukan repaint, jadi nanti kalau bosan gampang dilepas. Baut-baut juga hampir full titanium warna hijau,” katanya.
Lampu pun tak luput dari upgrade. “Lampu juga sudah diupgrade pakai biled. Jadi lebih terang dan tampilannya juga enak dilihat,” lanjutnya.
Semua perubahan itu tentu butuh biaya. Indra mengaku sudah mengeluarkan belasan juta rupiah untuk modifikasi ini, terpisah dari harga motor barunya.
“Kalau estimasi modifikasi saja, sekitar Rp 15 jutaan lebih. Itu di luar harga motornya ya,” tuntasnya.
Artikel Terkait
Kepulauan Seribu Larang Kembang Api, Ajak Wisatawan Jaga Kebersihan Jelang 2026
Amran Targetkan Serapan 2,5 Juta Ton Beras Saat Panen Raya 2026
ETLE Tetap Waspada, Kamera Tilang Tak Libur Saat Nataru
Bantuan Hunian dan Rp600 Ribu per Bulan untuk Korban Banjir Sumatera