Pangsa dolar Amerika dalam cadangan devisa global ternyata sedikit melemah. Data terbaru yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan, pada kuartal ketiga 2025, porsinya menyentuh angka 56,92 persen. Padahal, di akhir kuartal sebelumnya, angkanya masih bertengger di 57,08 persen. Perubahannya memang tak drastis, tapi cukup menarik untuk dicermati.
Menurut sejumlah analis, kuartal ketiga ini menandai periode stabilisasi. Setelah sebelumnya, tepatnya di kuartal kedua, pasar valas diguncang heboh oleh pengumuman kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump. Fluktuasi saat itu cukup besar, membuat banyak pihak menahan napas.
Para analis dari Goldman Sachs punya pandangan serupa.
Artikel Terkait
Garuda Muda Taklukkan Thailand di Kandang, Raih Gelar Juara AFF U-16
Israel Akui Somaliland, 21 Negara Serukan Pelanggaran Hukum Internasional
Indef Soroti Ekonomi Indonesia: Pertumbuhan 2026 Diprediksi Mentok di 5 Persen
Paris Pertahankan Mahkota, Bangkok Paling Ramai, dan Orlando Jadi Primadona Baru Pariwisata Dunia