Yang menarik, angka triliunan ini ternyata baru permulaan. Prabowo menegaskan, dana yang berhasil diselamatkan itu baru berasal dari 20 korporasi pelanggar aturan. Bayangkan saja. Baru dua puluh perusahaan yang ditertibkan, hasilnya sudah bisa membangun puluhan ribu rumah. Ini baru ujungnya. Artinya, potensi penyelamatan aset negara masih sangat besar ke depannya.
"Bayangkan berapa korporasi ini berapa? 20, 20 perusahaan," tuturnya. "Ini 20 perusahaan ya, ingkar tidak mau memenuhi kewajiban mereka yang bisa menyelamatkan hidupnya 100.000 saudara-saudara kita. Dan ini baru ujungnya, saudara-saudara."
Karena itu, di akhir sambutannya, Prabowo memberi pesan tegas. Ia meminta seluruh aparat penegak hukum untuk berani dan konsisten. Tanpa pandang bulu. Jangan sampai gentar menghadapi tekanan atau lobi-lobi dari pihak manapun.
"Kita bentuk Satgas terdiri dari banyak unsur penegak hukum, laksanakan tugas yang saya berikan. Jangan ragu-ragu, tidak pandang bulu, jangan mau dilobi sini dilobi sana. Tegakkan peraturan, selamatkan kekayaan negara," pesan Presiden.
Acara penyerahan denda itu sendiri merupakan hasil dari penertiban kawasan hutan dan tindak pidana korupsi. Sebuah langkah awal yang, jika konsisten, dampaknya bisa benar-benar dirasakan rakyat: dari sekolah yang layak hingga atap permanen bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Artikel Terkait
Waspada! Ucapan Natal Palsu Berkedok Hadiah Bisa Bobol Rekening Anda
Kementerian UMKM Gandeng MNC Kapital untuk Dongkrak Daya Saing Usaha Kecil
Pajak Triliunan Terserap, Rekening Bandel Dibekukan
KPK Telusuri Aset Tak Terdaftar Milik Ridwan Kamil