Gempa bumi kembali mengguncang kawasan Pasifik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatannya mencapai 6,5 magnitudo, dengan lokasi episenter di wilayah Papua Nugini. Tepatnya, sekitar 581 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Boven Digoel di Papua Selatan.
Guncangan itu terjadi pada Senin sore, 22 Desember, tepatnya pukul 17.31 WIB. Menurut pernyataan resmi BMKG, gempa ini tergolong dalam karena sumbernya berada di kedalaman 148 kilometer di bawah permukaan bumi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak yang ditimbulkan.
Namun begitu, ada sedikit perbedaan data yang dilaporkan oleh lembaga pemantau lain. Reuters, mengutip informasi dari Pusat Penelitian Ilmu Kebumian Jerman (GFZ), menyebutkan kekuatan gempa sedikit lebih rendah, yakni 6,4 magnitudo.
Kedalaman gempa versi GFZ juga berbeda. Mereka memperkirakan pusat gempa berada di kedalaman 106 km.
Perbedaan angka seperti ini sebenarnya hal yang wajar dalam pemantauan seismik global, bergantung pada metode dan jaringan sensor yang digunakan. Yang jelas, gempa dengan magnitudo dan kedalaman sebesar ini biasanya tak menimbulkan gelombang tsunami yang signifikan.
Artikel Terkait
Kriminalisasi di Balik Jeruji: Saat Hukum Jadi Alat, Siapa yang Berani Bersuara?
Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Digeledah KPK, Terkait Kasus Gubernur Riau
Nadiem Siap Hadapi Sidang Korupsi Chromebook Setelah Dinyatakan Pulih
Menteri Agama Soroti Perbedaan Mendasar: Pendidikan Islam Bukan Sekadar ITB Plus Akhirat