Hingga November 2025, penyaluran kredit Bank Mandiri (BMRI) tercatat melesat. Pertumbuhannya mencapai 13,1% year-on-year, menembus angka Rp1.452 triliun. Capaian ini, menariknya, berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan kredit di sektor perbankan secara keseluruhan.
Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, Adhika Vista, pertumbuhan yang impresif ini tak lepas dari pengelolaan pendanaan yang solid. Dana Pihak Ketiga (DPK) bank pun ikut meroket 15,9% YoY menjadi Rp1.584 triliun.
"Pada saat yang sama, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga di kisaran 91 persen," ujar Adhika, Selasa (23/12/2025).
Angka itu, lanjutnya, mencerminkan likuiditas yang sehat sekaligus menunjukkan masih adanya ruang untuk ekspansi.
Di sisi lain, kekuatan fundamental bank juga terlihat dari total asetnya. Per November lalu, aset Bank Mandiri (bank only) membengkak 14,6% menjadi Rp2.120 triliun. Ini menegaskan ketahanan model bisnis mereka di tengah gejolak kebijakan moneter dan dinamika global yang tak menentu.
"Dengan likuiditas yang terjaga kuat, Bank Mandiri berada pada posisi yang solid untuk terus mendorong intermediasi secara berkelanjutan," tegas Adhika.
Seluruh proses pembayaran dividen, tambahnya, akan dijalankan secara transparan dan sesuai aturan pasar modal.
Ngomong-ngomong soal dividen, komitmen bank untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham kembali ditegaskan. Mereka berencana membagikan dividen interim untuk tahun buku 2025. Informasi resminya sudah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 19 Desember 2025 lalu.
Artikel Terkait
Cinta Seperti Beringin: Ketika Seorang Suami Menjawab Pertanyaan yang Menohok
PVJ: Museum Kesenjangan dan Ritual Mingguan Kaum Numpang
Klaim 6.000 Tewas: Laporan Mencekam dari Garis Depan Kamboja-Thailand
Bencana Alam Ancam Pelunasan Biaya Haji 20 Ribu Calon Jemaah