Di sisi lain, manfaatnya diharapkan bisa langsung dirasakan petani. Dengan hadirnya produksi lokal, bukan cuma impor yang ditekan. Biaya logistik yang selama ini membebani harga pupuk impor bisa dipangkas. Alhasil, harganya di pasar pun berpeluang turun.
"Jadi mudah-mudahan kehadiran kita tidak hanya mengganti dari impor menjadi produksi nasional, tapi juga bisa menurunkan biaya produksi pertanian khususnya hortikultura," harap Rahmad.
Menurut sejumlah saksi, proyek ini bukanlah yang terakhir. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang hadir dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, ini baru langkah awal dari rencana yang lebih besar.
"Pabrik ini menjadi bagian dari rencana pembangunan pabrik pupuk baru yang akan kita bangun hingga tahun 2029. Totalnya Insyaallah ada 7 pabrik pupuk baru," kata Sudaryono.
Jadi, groundbreaking di Kujang itu bukan sekadar seremoni. Ia adalah sinyal: ada upaya serius untuk memperkuat lini hulu pertanian nasional dalam beberapa tahun ke depan.
Artikel Terkait
Gelombang Mutasi TNI: 187 Perwira Tinggi Alih Tugas, Kapuspen Berganti
Pemerintah Soroti Akses Modal sebagai Kunci Atasi Gelombang PHK
Jokowi Sempat Tolak Pasal Penghinaan Presiden, Ini Alasan Akhirnya Masuk KUHP
Kapolri Tinjau Terminal Pulo Gebang, Ingatkan Sopir Bus Utamakan Keselamatan Mudik