Cuaca Ekstrem dan Jalur Pantura Jadi Tantangan Utama Operasi Lilin 2025

- Selasa, 23 Desember 2025 | 07:36 WIB
Cuaca Ekstrem dan Jalur Pantura Jadi Tantangan Utama Operasi Lilin 2025

"Kalau sudah warna kuning satu jam, dua jam berturut-turut, itu saatnya kita bersiap untuk melakukan rekayasa," ungkap Faizal.

Khusus untuk daerah rawan seperti Demak yang sering kebanjiran rob, jalur alternatif di bagian selatan sudah disiapkan. Ada juga rencana pemisahan jalur antara kendaraan besar dan kecil, demi keamanan semua pengguna jalan.

Di sisi lain, BMKG mengingatkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan di Desember 2025. Kondisi ini berpotensi memicu cuaca ekstrem, terutama di Indonesia bagian selatan. Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, sampai Papua Selatan perlu siaga.

Andri Ramdhani, Direktur Meteorologi BMKG, menyebut hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang bisa datang dalam durasi singkat. Periode libur Nataru jadi momen yang perlu diwaspadai.

"Pada Desember 2025, sebagian wilayah sudah memasuki musim hujan dengan potensi hujan signifikan. Ini bisa memicu cuaca ekstrem, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru," kata Andri.

Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada. Cuaca bisa berubah cepat. Memantau prakiraan dan peringatan dini dari sumber resmi itu penting, terutama bagi yang akan melakukan perjalanan baik darat, laut, maupun udara.

"Menjelang Natal dan Tahun Baru, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan. Selalu pantau informasi cuaca dari BMKG," lanjutnya.

Sebagai dukungan, BMKG menyediakan layanan Digital Weather for Traffic. Layanan terintegrasi ini memungkinkan masyarakat memantau kondisi cuaca sepanjang rute perjalanan, bisa diakses lewat aplikasi InfoBMKG atau kanal resmi mereka. Cukup praktis, dan mungkin bisa bantu banyak orang memutuskan waktu terbaik untuk berangkat.


Halaman:

Komentar